Tiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan masing-masing manusia tentu saja ada yang sesuai rencana dan tentu saja juga terdapat hal-hal yang terjadi diluar rencana. Termasuk ketika menjalani dan mengatur kehidupan finansial. Setiap menerima gaji, Anda sudah dengan rapi membaginya ke dalam berbagai pos. Semua sudah diatur sedemikian rupa sehingga tampak terorganisir dengan baik. Namun, tiba-tiba ada sesuatu hal yang besifat mendadak untuk dipenuhi. Entah karena Anda lupa memasukkan ke dalam pos-pos yang sudah dibuat, atau memang datangnya tiba-tiba. Yang jelas hal itu mengganggu arus kas Anda.
Runyamnya, kejadian seperti itu tak hanya terjadi sekali dua kali. Melainkan pengeluaran dadakan hampir setiap bulan terjadi dan mengguncang arus kas. Iya kalau jumlahnya memang bisa diatasi oleh tabungan dana darurat yang sudah Anda persiapkan setiap bulan. Masalahnya, kerap kali jumlahnya cukup besar. Dengan kata lain, besar pasak dari tiang.
Kalau coba dirinci, pengeluaran dadakan biasanya berupa biaya pengobatan – baik rawat jalan maupun rawat inap – entah anggota keluarga inti, maupun non inti, servis kendaraan, berlibur saat akhir pekan, kerusakan rumah, berbagai undangan dari mulai pernikahan, selamatan, ulang tahun, dan sebagainya. Lalu, apa yang bisa dilakukan? Bagaimana cara menyiasatinya?
Rencanakan dengan saksama. Anda rencanakan pengeluaran dengan saksama saja dompet tetap bisa jebol, apalagi kalau Anda tidak teliti merencanakan penggunaan penghasilan. Misalnya saja biaya listrik, apakah ada cara untuk lebih hemat lagi. Misalnya alih-alih menggunakan AC pada malam hari cobalah menggunakan kipas angin, mematikan lampu ketika tidak digunakan, mengganti bohlam standar dengan lampu hemat energi. Atau mengurangi makan di luar atau kongkow di kafe bersama teman-teman, atau penghematan lain apapun yang bisa dilakukan. Yang penting, selisihnya jangan dibuat hura-hura, melainkan Anda masukkan ke dalam tabungan dana darurat.
Daftar prioritas. Buatlah daftar prioritas penggunaan uang penghasilan. Upayakan selalu mengurangi 10 persen dari penghasilan untuk dimasukkan ke tabungan dana darurat – bila kondisi normal, atau sekitar 20 persen bila pada daftar prioritas sudah tampak bakal ada “sesuatu yang bersifat darurat” di masa depan, yang berada di tatanan proyeksi. Misalnya, akan ada servis besar mobil, maka dana yang harus Anda siapkan dar sejak jauh-jauh hari. Beberapa orang bahkan menabung tiap bulan untuk keperluan kendaraan, dari perpanjangan surat tanda kepemilikan kendaraan sampai servis-servis yang harus dilakukan terutama bila mobil masih dalam masa garansi. Kalau sudah membuat daftar prioritas, kembali ke siasat pertama, yaitu rencanakan dengan saksama.
Mengetahui sumber keuangan dadakan. Kalau ada pengeluaran dadakan yang tidak dapat dipenuhi oleh tabungan dana darurat yang telah Anda persiapkan, sebaiknya sejak awal Anda sudah memiliki informasi mengenai sumber-sumber keuangan yang dapat Anda manfaatkan secara dadakan. Misalnya fasilitas pinjaman dari kantor. Cari tahu berapa jumlah uang yang bisa Anda pinjam, berapa lama dapat dicicil, dan yang terpenting berapa lama uang tersebut dapat cair. Alternatif lain adalah mengambil KTA atau kredit tanpa agunan. Untuk itu Anda harus sejak awal rajin mencari tahu mana bank yang dapat memberikan KTA dengan suku bunga paling bersahabat. Jangan lupa untuk membandingkan dengan suku bunga kartu kredit. Karena seyogyanya kartu kredit adalah sumber dana paling akhir mengingat suku bunganya yang terbilang tinggi.
Inventarisir aset-aset. Rumah, tanah, emas dan perhiasan, kendaraan, adalah empat hal yang paling umum “dilipat” menjadi uang. Entah dengan cara digadaikan alias kredit dengan agunan, ataupun dijual langsung.
Link : http://www.carajadikaya.com/tips-menyiapkan-dana-darurat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar