Setiap investasi selalu disertai dengan unsur-unsur risiko. Oleh
sebab itu, sebelum berinvestasi, calon investor harus mempertimbangkan
faktor-faktor risiko sebagai berikut.
Keuntungan Tidak Dijamin. Investor harus menyadari bahwa
dengan berinvestasi dalam Reksa Dana, tidak ada jaminan untuk
mendapatkan pembagian dividen, keuntungan, ataupun kenaikan modal
investasi.
Risiko Umum Pasar Modal. Setiap pembelian efek akan melibatkan
beberapa unsur risiko pasar. Oleh karena itu, Reksa Dana mungkin rentan
terhadap perubahan kondisi pasar yang merupakan hasil dari:
- global, regional atau perkembangan ekonomi nasional;
- kebijakan pemerintah atau kondisi politik;
- development in regulatory framework, law and legal issues
- pergerakan suku bunga secara umum;
- sentimen investor yang luas, dan
- guncangan eksternal (misalnya: bencana alam , perang dan lain-lain)
Risiko Efek. Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada
setiap efek. beberapa contohnya adalah Kemungkinan default perusahaan
penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi
dari peringkat kredit perusahaan yang di downgrade.
Risiko Likuiditas. Risiko likuiditas dapat didefinisikan
sebagai seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati
nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa.
Risiko Inflasi. Risiko tingkat inflasi adalah risiko potensi
kerugian daya beli investasi Anda karena terjadinya kenaikan rata-rata
harga konsumsi.
Risiko Pembiayaan Pinjaman. Jika dana pembelian unit Reksa Dana didapat dari pinjaman, maka investor perlu memahami bahwa:
- Pinjaman meningkatkan kemungkinan baik untuk untung maupun rugi;
- Jika nilai investasi turun dibawah tingkat tertentu, investor mungkin diminta oleh lembaga keuangan untuk menambah agunan, atau mengurangi jumlah pinjaman ke level yang disyaratkan;
- Biaya pinjaman dapat bervariasi dari waktu ke waktu tergantung pada fluktuasi suku bunga;
- Risiko menggunakan pinjaman harus di pertimbangkan secara berhati-hati karena mengandung risiko.
Risiko Ketidakpatuhan. Hal ini mengacu pada risiko terhadap
Reksa Dana dan keuntungan investor yang dapat timbul karena
ketidak-sesuaian terhadap hukum, aturan, peraturan, etika dan Policy and
Procedure internal dari Manajer Investasi.
Risiko Manajer Investasi. Kinerja setiap Reksa Dana sangat
bergantung antara lain pada, pengalaman, pengetahuan, keahlian, dan
teknik / proses investasi yang diterapkan oleh Manajer Investasi, dan
setiap kekurangan dari syarat tersebut akan berdampak buruk pada kinerja
Reksa Dana sehingga akan merugikan investor.
Selain resiko dari reksadana tersebut, tentu saja reksadana juga
memiliki beberapa hal yang bersifat positif seperti hal-hal dibawah ini :
Pengelolaan profesional. Manajer investasi adalah pengelola
reksadana, dan untuk menjadi manajer investasi harus punya pengalaman
dan reputasi baik di dunia pasar modal. Dengan demikian manajer
investasi memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan-keputusan positif
lewat analisis ekonomi dan pasar, strategi investasi, pemilihan
portfolio investasi, yang mereka lakukan.
Mudah dilakukan. Reksadana merupakan salah satu instrumen
investasi yang sangat mudah dilakukan. Bahkan semudah Anda membuka
rekening bank. Cukup datang ke bank yang menjual reksadana, buka
rekening di bank tersebut, dan mulai berinvestasi reksadana. Akan
semakin praktis bila Anda sebelumnya sudah memiliki rekening di bank
tersebut.
Investasi terjangkau. Bertentangan dengan anggapan umum bahwa berinvestasi membutuhkan uangdalam jumlah yang besar, reksadana dapat dimulai dengan jumlah uang yang
terbilang sangat kecil. Untuk memulainya ada yang sekecil Rp500 ribu
untuk pembelian pertama. Sedangkan untuk pembelian selanjutnya hanya
dengan Rp100 ribu.
Tidak repot. Kalau Anda menginvestasikan uang langsung
ke pasar modal, maka Anda harus rajin mengamati pergerakan harga saham
setiap menit. Anda pun harus jeli memilih saham apa yang ingin Anda beli
atau jual atau simpan. Itu semua membutuhkan keahlian yang tidak
gampang. Reksadana, pada sisi lain, membuat Anda tidak perlu repot
dengan itu semua. Karena sudah ada manajer investasi yang melakukan buat
Anda. Tentu Anda harus tetap memantau hasil investasi melalui Nilai
Aktiva Bersih (NAB)/unit. Sehingga Anda bisa memilih dan mengganti
produk reksadan sesuai kebutuhan.
Lebih minim risiko. Besarnya dana yang terkumpul pada
reksadana membuat kemungkinan untuk melakukan diversifikasi investasi
semakin luas. Dengan demikian maka risiko yang didapat juga tersebar
lebih luas, dan otomatis tingkat risiko investasi bakal lebih rendah.
Bayangkan bila diversifikasi investasi sempit atau sedikit, maka risiko
akan terkumpul di sejumlah kecil investasi. Maka ketika terjadi risiko,
dampaknya bakal lebih masif.
Informasi transparan. Reksadana diwajibkan memberikan
informasi yang transparan pada investor, yang dapat diakses lewat
berbagai media cetak maupun online. Terdapat di dalamnya adalah
informasi jenis-jenis investasi apa saja yang diinvestasikan. Tak
ketinggalan pula informasi soal biaya-biaya yang timbul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar