Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka,  pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua,  kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah  Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang  berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai  cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama “pimpin”. Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin  adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang  dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan  belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya  berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang  dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang  yang bukan “pemimpin”.
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang  memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di  satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk  bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu  atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki  kecakapan dan kelebihan – khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang ,  sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan  aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan.  (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Pemimpin jika dialihbahasakan ke  bahasa Inggris menjadi “LEADER”, yang mempunyai tugas untuk me-LEAD  anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
o Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
o Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan
tacit knowledge pada rekan-rekannya.
o Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
o Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.
Tugas Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk
bekerja  dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja  atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas):
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung
jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinan
dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan
prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-
tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara
efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4.  Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang  pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.  Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus  dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya  dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik  selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin  harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah  politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan  melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus  dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1.  Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai  pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor  konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.
Kriteria Seorang Pemimpin
Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria,yaitu :
1.  Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang  yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh  ini menjadikan
sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang
pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata:
Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady
Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.
2. Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia
memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa
kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang
mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini
menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu
mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat
simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan.
3. Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada
pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan.
Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang
pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.
4.  Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power,  dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak  memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan  mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka  pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak  dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.
Pemimpin Sejati
Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:
1.  Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa  para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy  Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan  arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada  mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.
2. Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya.
Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag) dirinya sendiri,
namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang
dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.
3.  Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous):  Banyak hal yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus  survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati  yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar  dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang  Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan  yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong  Skill kepemimpinan akan meningkat.
4. Mempersiapkan Calon-calon  Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati  dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat  dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang  visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa  depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat  disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek  kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia  mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.
Persyaratan Pemimpin
Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:
1. S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan
2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional
3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel
4.  TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak  pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.
Di dalam Alkitab peminipin harus mempunya sifat dasar :
Bertanggung  jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Bertumbuh, Memberi  Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah  hati, Efisien, Memperhatikan, Mampu berkomunikasi, Dapat mempersatukan,  serta Dapat mengajak.
Pada ajaran Budha di kenal dengan DASA RAJA DHAMMA yang terdiri dari :
• DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah),
• SILA (bermoralitas tinggi),
• PARICAGA Imengorban segala sesuatu demi rakyat),
• AJJAVA (jujur dan bersih),
• MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun),
• TAPA (sederhana dalam penghidupan),
• AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan),
• AVIHIMSA (tanpa kekerasan)
• KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf),
• AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang-halangi).
Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah:
• PANCA STITI DHARMENG PRABHU yang artinya lima ajaran seorang pemimpin,
• CATUR KOTAMANING NREPATI yang artinya empat sifat utama seorang pemimpin
• ASTA BRATlA yang artinya delapan sifat mulia para dewa,
CATUR NAYA SANDHI yang artinya empat tindakan seorang pemimpin, Dalam
Catur Naya Shandi pemimpin harus mempunyai sifat yaitu :
- SAMA /dapat menandingi kekuatan musuh
- BHEDA /dapat melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja
- DHANA /dapat mengutamakan sandang dan papan untuk rakyat
- DANDHA / dapat menghukum dengan adil mereka yang bersalah.
Trait Theory (Keith Davis)
Ciri Utama Pemimpin Yang Berhasil
• Intelegensia
• Kematangan Sosial
• Inner Motivation
• Human Relation Attitude
Ciri-Ciri Pemimpin Sukses ( Stogdill; 1974)
• Adaptable To Situations
• Alert To Social Environment
• Ambitious And Achievement Oriented
• Assertive
• Cooperative
• Decisive
• Dependable
• Dominant (Desire To Influence Others)
• Energetic (High Activity Level)
• Persistent
. Self-Confident
• Tolerant Of Stress
• Willing To Assujne Responsibility
Skills Pemimpin Sukses (Stogdill; 1974)
. Clever
. Conceptually Skilled
• Creative
• Diplomatic And Tactful
• Fluent In Speaking
• Knowledgeable About Group Task
• Organized (Administrative Ability)
• Persuasive
• Socially Skilled
Pengertian Kepemimpinan
Dalam  suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting  dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh  organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan  dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan  adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya  mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).  Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk  mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut  Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari  serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya  kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang  dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang  dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin,  serta merasa tidak terpaksa.
Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain:
1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin, dan
3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai.
Dari  uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah  kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang  untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan
mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
(H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
2.  Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan  langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa  tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
3.  Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti  Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk  memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281)
4.  Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada  umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka  mencapai tujuan tertentu.
(Slamet, 2002: 29)
5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6.  Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok  yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi  tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau  beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
7.  Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain  agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha,  1983:123).
8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian  kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan,  untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya  agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan  kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta  merasa tidak terpaksa.
( Ngalim Purwanto ,1991:26)
Dari uraian  diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan  untuk mempengaruhi perilaku Aeseorang atau sekelompok orang untuk  meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan  masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang  memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik  dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari  sini dapat dipahami bahwa tugas utatna seorang pemimpin dalam  menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam  melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin  harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau  masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan  kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.
Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan:
1. Pendayagunaan Pengaruh
2. Hubungan Antar Manusia
3. Proses Komunikasi dan
4. Pencapaian Suatu Tujuan.
Unsur-Unsur Mendasar
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di atas, adalah:
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1.  Seorang yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan  formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, beJajar melalui membaca,  menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun  yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan :  Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpjn  dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam  memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan  yang baik.
3. Membawa energi yang positif : Setiap orang mempunyai  energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada  keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu  dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang  pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan  kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin haras dapat  menunjukkan energi yang positif, seperti;
a. Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk
staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan
pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan
kepedulian.
b.  Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang pemimpin haras dapat  menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan
keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c.  Melihat kehidupan sebagai tantangan : Kata ‘tantangan’ sering  diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan  untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah  suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari  dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan,  kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d.  Sinergi : Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu  katalis perubahan, Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan  lainnya. Sinergi
adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua  belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary,  Sinergi adalah satu kerja
kelompok, yang mana memberi hasil lebih  efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus  dapat bersinergis dengan setiap orang,
atasan, staf, teman sekerja.
e.  Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang pemimpin harus dapat  memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi  dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan  diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
1) pemahaman materi;
2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman;
3) mengajar materi kepada orang lain;
4) mengaplikasikan prinsip-prinsip;
5) memonitoring hasil;
6) merefleksikan kepada hasil;
7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; 8) pemahaman baru; dan
9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
link: www.google.com